Hikmahnyaapa?Bahwa sepandai apapun orang atau secanggih apapun alat yg digunakan untuk menghina Islam, Allah tidak akan pernah ridho, dan pasti Allah dengan cara-Nya akan menunjukkan kebenaran. "Membuat designer "teledor" sehingga lafaz Allah mudah terbaca merupakan salah satu cara-Nya menunjukkan kebenaran. Wallahu'alam
Pertanyaan Assalamu'alaikum... Apakah taubat orang yang menghina Allah diterima? Saya nggak tahu saya kenapa. Dalam hati saya selalu muncul kalimat2 dan lagu yang menghina Allah dan rasulNya. Bisikan itu selalu mengganggu saya ketika sedang sholat dan wudhu, bahkan di keseharian saya. Bisikan ini seperti kata hati saya. Namun saya tidak menginginkannya. Bisikan itu bisa membisikkan kalimat-kalimat yang sangat parah dan kurangajar bahkan kepada Allah sekalipun. Dan saya selalu muncul bayangan dan imajinasi yang parah terhadap Allah. Dalam hati saya saya bilang, "ah biarin lah kan Allah Maha Pemaaf. Allah tahu kok aku nggak bermaksud ngomong gitu." lalu ketika saya sedang sholat ada bisikan, "sholat adalah perbuatan sia-sia." Atau "umat Islam bodoh". "Aku menyembah meja itu". "Al-Qur'qn bohong". Saya tidak bermaksud mengucapkan itu ustadz. Apakah saya termasuk meremehkan agama? Dan apakah saya sudah kafir/murtad? mohon solusinya jazakallah khoiron wassalamualaikum - Naila Yumna Salsabila Bogor Jawaban وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته Saudari Naila yang dirahmati ALLAH SWT. Apa yang anda alami ini was-was dari syaitan. Anda tidak menghina ALLAH SWT apalagi telah murtad dari Islam. Tidak. Ketika mulai muncul segala hal tersebut, anda harus mencegahnya beredar di hati fikiran anda, katakan tidak! Ketika ada bisikan untuk merendahkan Islam makan lawan bisikan itu dengan mengingat dan meyakini bahwa ISLAM ADALAH AGAMA YANG PALING TINGGI DAN TIDAK ADA YANG BISA MENGALAHKAN KETINGGIANNYA. Sebagaimana sabda RasuluLLAH saw; اْلإِسْلاَمُ يَعْلُوْ وَلاَ يُعْلَى. “Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya.” HR. Daaruqutni dan. Baihaqi Atau ketika akan muncul bisikan untuk merendahkan ALLAH SWT. Katakan TIDAK! Kemudian ingat dan yakin bahwan ALLAH MAHA TINGGI ! tidak boleh digambarkan dan diumpamakan dengan apapun di alam raya ini. Ingatlah fiman ALLAH ini وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." QS. Al Ikhlas Yang terpenting lagi rutinkan membaca AL Qur'an, berta'awwudz, surah al Ikhlas, al Falaq, an Nas dan ayat Qursyi. Semoga hati anda semakin tenang, semakin cinta kepada ALLAH dan Islam . WaLLAHU a'lam - Selamet Junaidi
Permasalahandi sini adalah, bahwa tidak sepantasnya kita sebagai seorang mahluk ciptaan-Nya untuk menghina/mencaci-maki seseorang yang juga hamba Allah, apalagi sampai menyakiti, dan membunuhnya. Perkara yang seharusnya kita lakukan adalah sama-sama saling mengingatkan untuk kebenaran dan kesabaran seperti yang tertuang dalam surah Al- Ashr .
Pertanyaan Assalamuallaikum Saya ingin dapat pencerahan , karna saya merasa takut luar biasa , tanpa sengaja ada pikiran tak pantas menghina Allah SWT 😭 saya takut sekali , seperti mengumpat lalu hilang muncul lagi , hilang lagi , saya sampai menangiss , tolong , saya harus bagaimana dan kenapa bisa terjadi hal mengerikan ini , terimakasih - Lulu Jogja Jawaban silahkan konsulatsi langsung ke 081703357795- Amin Syukroni, Lc
Berikutadalah dalil-dalil Al-Quran agar tidak menyakiti hati orang lain. Mencaci Maki Akan di Balas di Neraka "Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain.
Pertanyaan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ustad,Saya Ingin Bertanya... Menjelang Bulan Ramadhan Ini Saya Ingin Memperbaiki Diri...Tetapi Saya Mengalami Keluhan Seperti Hati Saya Mencela Allah Dan Rasul Nya dan Mencela Agamanya...Dan Yang Paling Saya Takutkan Pikiran Saya Dan Hati Saya Menghina Allah Mengganggu Saya Pada Saat Sholat,Berwudhu,Dan Melakukan Aktifitas Sehari Hari. Padahal Saya Takut Itu Terlontar Apa Yang Ada DiDalam Hati Saya. Dan Saya Selalu Merasa Bahwa Saya Mengucapkan Kata Kata Menghina Allah Apa Yang Ada DiPikiran Saya Dan Dalam Hati Saya...Padahal Saya Takut Sekali Itu Terucap Lewat Mulut Secara Tidak Sengaja...Apakah Saya Sangat Berdosa,Apakah Saya Telah Melakukan Dosa Kufur???mohon jawabannya Ustad Saya Takut Sekali Itu Terjadi- Muhammad Riduan Ilham Banjarmasin Jawaban wa alaikum salam Niat Saudara untuk memperbaiki diri bisa terus dilaksanakan. Adapun apa yang ada pikiran dan hati berupa mencela dan menghina Allah tidak perlu membuat risau. Karena Allah tidak menghitungnya sebagai satu kesalahan, selama hal tersebut tidak diucapkan lewat lesan atau diungkapkan dalam perbuatan. Rasulullah saw bersabda إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ عَنْ أُمَّتِي ، مَا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا ، مَا لَمْ تَعْمَلْ ، أَوْ تَتَكَلَّمْ “Sesungguhnya Allah mengampuni dari umatku apa yang dia bicarakan dalam hati, selama tidak dia lakukan atau bicarakan.” HR. Bukhari Jika Saudara merasa takut dan khawatir pernah pernah menghina Allah tanpa sengaja lewat ucapan dan lainnya, maka untuk menenangkan hati sebaiknya melakukan taubat kepada Allah swt. Dengan cara menyesali dosa yang pernah dilakukannya, melepaskan diri dan menjauhi dosa tersebut , dan bertekad tidak akan mengulanginya kembali. Sesungguhnya Allah maha menerima taubat hamba-hambanya. Allah berfirman قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ 53 وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ 54 “Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi.” QS. Az Zumar 53-54 Janganlah karena khawatir akan kesalah kepada Allah membuat Saudara berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah,Dia melarang hamba-hambanya dari berputus asa dari rahmatNya. Rasulullah bersabda عن بن مسعود قال أكبر الكبائر الإشراك بالله والأمن من مكر الله والقنوط من رحمة الله واليأس من روح الله “Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa di antara dosa besar yang terbesar adalah berbuat syirik pada Allah, merasa aman dari murka Allah dan merasa putus asa dan putus harapan dari ampunan Allah.” HR. Abdurrozaq. Wallahu alam bishowab. asy- Amin Syukroni, Lc
Membuka mata, Melihat Dunia: Hati-Hati! 12 Game Populer ini Ternyata Telah Menghina Islam | Membuka Mata - Melihat Dunia
Pertama, wajib bagi seorang muslim untuk memperhatikan dan berhati-hati dalam menggunakan lisannya. Jangan sampai lisannya mengucapkan kalimat yang membahayakan dan tidak bermanfaat baginya. Kerusakan yang ditimbulkan oleh lisan sangat mematikan, dan tidak ada sesuatu yang lebih membahayakan bagi seseorang melebihi lisannya. Allah berfirman, مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ “Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.” Qaf 18 Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang ia tidak memerhatikannya, tidak memikirkan kejelekannya dan tidak khawatir akan akibat/dampaknya, ternyata karenanya ia dilemparkan ke dalam neraka lebih jauh dari apa-apa yang ada di antara barat.” HR. Al-Bukhari no. 6477 dan Muslim no. 7406 Diriwayatkan dari Bilal bin Harits, dari Rasulullah shalllallahu alaihi wa sallam إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ مَا يَظُنُّ أَنْ تَبْلُغَ مَا بَلَغَتْ فَيَكْتُبُ اللَّهُ لَهُ بِهَا رِضْوَانَهُ إِلَى يَوْمِ يَلْقَاهُ “Sungguh salah seorang dari kalian akan mengatakan suatu ucapan yang diridlai oleh Allah dan ia tidak mengira akan balasannya, lalu Allah azza wajalla mencatatnya dalam keridlaan-Nya sampai Hari Kiamat. Dan sungguh, salah seorang dari kalian akan mengucapkan suatu perkataan yang dimurkai oleh Allah dan ia tidak mengira akan akibatnya, lalu Allah mencatat dalam kemurkaan-Nya hari ketika bertemu dengan-Nya” Hadits riwayat At-Tirmidzi 2241 Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْ الْإِسْلَامِ فَإِنْ كَانَ كَاذِبًا فَهُوَ كَمَا قَالَ، وَإِنْ كَانَ صَادِقًا لَمْ يَعُدْ إِلَى الْإِسْلَامِ سَالِمًا “Barangsiapa mengatakan, Aku berlepas diri dari Islam’, apabila ia berdusta maka berlaku seperti apa yang ia katakan, dan apabila berkata benar maka ia tidak akan kembali kepada Islam dalam keadaan selamat.” Hadits riwayat An-Nasa’i 3712 Kedua, jika seseorang berkata dengan kalimat yang tercela, kalimat yang mengandung penghinaan kepada Allah, Rasul-Nya, dan agama-Nya sedangkan ia tidak bermaksud untuk mengatakan hal tersebut atau ia membenci apa yang ia katakan, maka Allah mengampuninya karena ia tidak bermaksud untuk menghina. Allah berfirman, رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا “Mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.” Al-Baqarah 286 Diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifary, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِي عَنْ أُمَّتِي الْخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوْا عَلَيْهِ “Sesungguhnya Allah membiarkanmengampuni kesalahan dari umatku akibat kekeliruan dan lupa serta keterpaksaan.” Hadits riwayat Ibnu Majah 2043 Berkata Imam Ibnu Hajar, “Ini adalah hadits yang mulia. Para ulama mengatakan bahwa hadits ini adalah setengah dari agama Islam. Satu buah perbuatan bisa dikerjakan karena kesukarelaan dan pilihan atau karena salah, lupa, dan keterpaksaan. Maka yang kedua ini adalah perbuatan yang dimaafkan menurut kesepakatan para ulama. Yang menjadi perbedaan di kalangan para ulama adalah bahwa yang dimaafkan adalah keburukannya saja, atau hukumnya saja, atau keduanya?” Fathul Bary 5/161 Ketiga, jika seseorang mengatakan perkataan yang mengandung hinaan kepada Allah, Rasul-Nya, dan agama-Nya, ia mengatakannya dengan penuh kesadaran walaupun tidak bermaksud untuk keluar dari agama Islam, maka ia dijatuhi sesuai dengan apa yang ia katakana. Allah berfirman, وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ لَا تَعْتَذِرُوا۟ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَٰنِكُمْ ۚ إِن نَّعْفُ عَن طَآئِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَآئِفَةًۢ بِأَنَّهُمْ كَانُوا۟ مُجْرِمِينَ “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka tentang apa yang mereka lakukan itu, tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu lantaran mereka taubat, niscaya Kami akan mengazab golongan yang lain disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” At-Taubah 65-66 Sungguh menghina Allah, Rasul, dan agama-Nya adalah perbuatan kekufuran yang mengeluarkan seseorang dari agama. hal tersebut karena pokok dari agama adalah pengagungan terhadap Allah, agama-Nya, dan Rasul-Nya. Sedangkan menghina dari ketiganya menghilangkan pokok dari agama tersebut. Keempat, hal yang harus segera dilakukan adalah bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha. Bertaubatlah kepada Allah, jagalah lisan, dan menyesal pada setiap waktu. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, walaupun dosa yang dilakukan sangatlah besar. Sungguh Allah ta’ala menerima taubat dari seorang hamba. Allah berfirman, قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ “Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Az-Zumar 53 Wallahu A’lam bish Shawab Diterjemahkan dan diringkas dari Post Views 7
Sementaraia sadar bahwa orang yang menghina Allah dengan sengaja adalah perbuatan yang terlarang bahkan termasuk kekufuran. Sehingga ia berusaha sekuat tenaga menahan mulutnya dari mengunggkapkan bisikan hati menghina Allah serta menampik bisikan setan tersebut. An-Nawawi dalam karyanya, Al-Azkar, mengatakan, Pertanyaan Assalamualaikum Saya ingin Bertanya tentang hati saya Hari- hari ini saya sedang mengalami waswas setan Sejak 3 minggu terakhir yang dimana buat saya tak bisa tenang dan bahkan saya ada niatan untuk bunuh diri tapi takut Allah tambah murka dengan saya dan saya menangis di depan Allah SWT setiap sholat dan bahkan seharian Hati saya mengatakan sesuatu mengenai Allah dan Rasulullah bahkan keluarganya dan istrinya sekalipun Hati saya menghina Allah dengan mengganti nama Allah dengan sesuatu yang tak baik bahkan AllahuAkbar Kata Allah diganti dengan kata yang parah dan pernah menyamakan Allah dengan sesuatu bilang cahaya Allah terus dibilang saya ingin jahatin Rasullah dan Allah dan bahkan saya pernah ditanya siapa pencipta Allah? Dan siapakah pencipta rasul dan nabi Allah? kemudian dia bilang saya ataupun manusia ini lah yang menciptakan dan rasullah dia pernah menghina fisik rasullah. Dan bahkan para ibunya nabi pun dia hina Dan nabi dan istrinya pun dia fitnah seperti yang dosa tak diampuni itu saya tak ingin mengetik karena saya takut sama Allah Kemudian, Dia merendahkan Allah Kemudian saya dipaksa tuk ucapkan dihati saya dan dipaksa tuk mengingat kemudian saya pernah saya ucapkan kata kata yang mengandung kekufuran dalam hati karena dipaksa Dan saya pernah mengucapkan kalimat siapakah pencipta Allah? terus saya lawan eh kalimat yang keluar sesuai hati saya Kemudian saya paksa tapi saya tak menurutinya karena saya takut dengan Allah takut dengan resiko yang diambil. Dan jika sengaja apakah diampuni? Karena saya tidak tau sengaja atau tidak dan semoga ini bukan sengaja karena ini muncul dengan sendirinya bukan rekayasa dan jika saya ingat kata-kata jelek dia langsung mengatakannya Dan padahal kata-kata itu tak saya inginkan dia muncul sendiri tanpa saya minta setiap sholat saya selalu menangis karena takut neraka yang panas Nauzubillah Dan kejadian ini pernah saya alami beberapa tahun yang lalu dia muncul sendiri kemudian saya ada kegiatan cepat lupa dan disaat belum hijrah dan sekarang saya ada dirumah saya sempat stress Kemudian, Kemudian dia bilang kata terbalik padahal saya masih butuh Allah Kemudian, Apakah ibadah saya masih diterima oleh Allah SWT saya takut ini semua menjadi tak sah ataupun malah menjadi perkara yang dosa besar? Apakah saya sudah membuat kesalahan besar dan sudah murtad dan padahal hati saya belum mau murtad dan masih mau bertawakal? Dan kejadian ini terjadi padasaat sudah ingin dekat Allah namun malah diberikan kejadian ini Saya merasa tak tenang akan dosa yang berada dihati saya Dan kemudian kenapa sekarang setiap berdoa Allah seperti tak mewujudkannya ya? Punggung saya berat dan terasa panas saya stress mau diruqyah tapi dimarahi sama kedua orang tua bahkan saya pernah dikasih pemikiran yang tidak baik mengenai dzat Allah MasyaAllah Terus saya yakin ada Allah kemudian dia menghina para nabi juga saya bingung Apakah taubat saya masih diterima dan apakah Allah akan tetap menghukum saya? Nama Allah pernah diganti dengan sesuatu yang tak baik dalam penyebutannya setiap lihat nama Allah dan Lafadz pernah dihina Padahal saya masih remaja dan ingin hijrah dijalan Allah SWT kenapa cobaan seperti ini? Dan bahkan anaknya pun Saya bingung dan namun saya tak ingin tetap dipaksa apakah jika diikuti saya berdosa ataupun tidak? Soalnya karena terpaksa tak dikenai hukuman saya lihat di Internet Terimakasih, Mohon dijawab ya soalnya saya butuh banget Saya tersiksa karena ini semua bahkan tak bisa tidur saya menangis setiap hari saya sangat butuh saran dan informasi dari mu dan tindakan apa yang harus saya lakukan agar saya bisa sembuh Dari ini semua? Sebelumnya mungkin saya sudah bertanya tapi tak ada tanggapan gimana ya pak? Gimana langkahnya Yang harus saya ambil? agar Allah memaafkan semua ini paksaan ini dan semua ini? Tapi sebelumnya mohon jawab cepat ya saya tersiksa saya takut saya mengakhiri hidup saya dan semua impian saya tertinggal Tapi saya tak memaksanya ini hanya karena saya takut dan khawatir terhadap ini semua - Adisti Fidiani Sentosa Banjarmasin Jawaban Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu. Kami ikut prihatin atas kegalauan dan kegelisahan yang Anda alami akibat bisikan-bisikan buruk yang muncul di dalam hati,yang itu semua membuat Anda semakin gelisah. Bisikan buruk dalam hati itu muncul seiring dengan kosongnya hati dari kebaikan. Sehingga hati yang kosong akan dikendalikan oleh setan yang suka berbisik-bisk dalam hati, menimbulkan rasa was-was. Lihat surat annas. Jika hati kosong dari kebaikan ,maka yang akan muncul adalah keburukan, jika hati diisi dengan kebaikan maka hati tidak akan memiliki tempat bagi keburukan,karena tidak mungkin kebaikan dan keburukan ada dalam hati dalam waktu bersamaan. Allah berfirman Allah ta’ala berfirman ما جعل الله لرجل من قلبين في جوفه الأحزاب 4 “Tidaklah Allah Ta’ala menjadikan pada diri seseorang dua hati dalam satu rongganya.” QS. Al-Ahzab 4 Jangan biarkan pikiran menghina Allah terus menghantui pikiran, segeralah memikirkan hal-hal lain yang lebih baik, sibukkan aktifitas fisik kita dengan hal yang lebih produktif dan bermanfaat buat diri kita sendiri dan orang lain. Setiap manusia pernah berbuat salah,bahkan itu merupakab sabda rasul sendiri,tapi sebaik-baik orang yang bersalah itu adalah mereka yang mau bertaubat Rasulullah bersabda كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ “Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat” HR Ibnu Maajah no 4241, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani Dan taubat dari segala dosa adalah wajib,baik dosa besar maupun dosa kecil. Allah berfirman وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” QS Huud 52 Apa syarat taubat ? agar taubat diterima. Imam nawawi dalam kita riyadhussholihin menyampaikan bahwa syarat diterima taubat itu ada tiga Melepaskan dari kemaksiatan yang dilakukan. Seperti seseorang melepas pakain dari badannya. Menyesali perbuatannya Bertekat untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya. Dari apa yang Anda ceritan,kami menangkap bahwa Anda begitu menyesali dan berusaha keras untuk melepaskan diri dari jeratan dosa itu. Dengan demikian Anda telah memenuhi diterimanya taubat. selanjutnya jaga tekat Anda untuk menjauhi dosa yang pernah dilakukan. Semoga Allah mengampuni semua dosa itu. Ringkasnya,agar supaya was-was itu hilang,mulailah untuk menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat,hal itu bisa menghilangkan rasa gelisah,Anda pernah mengalaminya kan ? selanjutnya mulailah bertaubat,rasa bersalah itu akan hilang insyaAllah. Wallahu alam bishowab as- Amin Syukroni, Lc
Berikutpenjelasan dari para ulama terkait hukum menghina Allah SWT di dalam hati, antara lain: Menurut Imam Malik dan juga Laits bin Sa'id, jika orang tersebut tidak diterima taubatnya, maka hal ini konsekuensinya sama dengan konsekuensi seseorang yang sudah menghina Rasul SAW dan sudah wajib hukumnya untuk di bunuh.
Banyak di antara manusia yang mengalami lintasan pikiran, entah itu menghina Allah, Rasulullah, agama, bahkan lintasan yang mengarah kepada kekafiran. Akan tetapi hal ini sebenarnya pernah juga terjadi kepada sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dan para sahabat mengadukannya kepada baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu berkata, bahwa ada sekelompok sahabat mendatangi baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu mereka berkata إِنَّا نَجِدُ فِي أَنْفُسِنَا مَا يَتَعَاظَمُ أَحَدُنَا أَنْ يَتَكَلَّمَ بِهِ، قَالَ وَقَدْ وَجَدْتُمُوهُ؟» قَالُوا نَعَمْ، قَالَ ذَاكَ صَرِيحُ الْإِيمَانِ» Kami menjumpai dalam diri kami lintasan yang sangat berat bagi kami untuk mengucapkannya.’ Beliau bertanya kepada mereka “Benar kalian menjumpai perasaan itu?” Itu bukti adanya iman. HR. Muslim, hadits no. 132. Dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا، مَنْ خَلَقَ كَذَا، حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ Setan mendatangi kalian dan membisikkan “Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?” sampai akhirnya dia membisikkan “Siapa yang menciptakan Tuhanmu?” jika sudah demikian, segeralah minta perlindungan kepada Allah, dan berhenti tidak memikirkannya. HR. Bukhari, hadits no. 3276. Dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda إنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ لأُمَّتِي ما حَدَّثَتْ بِهِ أنْفُسَها ما لَمْ تَتَكَلَّم بِهِ أوْ تَعْمَلْ Sesungguhnya Allah mengampuni untuk umatku terhadap apa yang terlintas dalam hatinya, selama tidak diucapkan atau dikerjakan. HR. Muslim, hadits no. 127. Imam An-Nawawi rohimahullah berkata di dalam kitabnya Al-Adzkar قالوا وسواءٌ كان ذلك الخاطِرُ غِيبة أو كفراً أو غيرَه، فمن خطرَ له الكفرُ مجرّد خَطَرٍ من غير تعمّدٍ لتحصيله، ثم صَرفه في الحال، فليس بكافر، ولا شئ عليه Para ulama mengatakan, baik bisikan itu berupa ghibah, atau kekufuran, atau yang lainnya. Siapa yang terlintas dalam hatinya kekufuran, dan hanya sebatas lintasan tanpa sengaja muncul, kemudian segera dia hilangkan, maka dia tidak kafir, dan tidak bersalah sedikitpun. Al-Adzkar, jilid 1 halaman 345. Ketika lintasan buruk muncul di pikiran seorang muslim, maka 2 hal yang harus dia lakukan 1. Berlindung kepada Allah dengan mengucapkan Ta’awudz dan jangan dihiraukan Dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا، مَنْ خَلَقَ كَذَا، حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ Setan mendatangi kalian dan membisikkan “Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?” sampai akhirnya dia membisikkan “Siapa yang menciptakan Tuhanmu?” jika sudah demikian, segeralah minta perlindungan kepada Allah, dan berhenti tidak memikirkannya. HR. Bukhari, hadits no. 3276. Dia membaca Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah. Terus menerus membaca ta’awudz sebanyak-banyaknya sampai lintasan buruk tersebut hilang dari pikirannya. Setelah ta’awudz, jangan hiraukan lintasan pikiran tersebut. Biarkan saja dan jangan dipikirkan. Apalagi sampai mencari dalil tentang lintasan pikirannya tersebut, hanya buang waktu saja, karena lintasan buruk tersebut dari setan yang bertujuan menyesatkan manusia. Untuk itu jangan digubris ataupun mencari tau tentang lintasan pikiran tersebut. Imam An-Nawawi rohimahullah menuqil perkataan Imam Al-Maziri sebagaimana disebutkan di dalam kitabnya Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim قَالَ الْإِمَامُ الْمَازِرِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ ظَاهِرُ الْحَدِيثِ أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُمْ أَنْ يَدْفَعُوا الْخَوَاطِرَ بِالْإِعْرَاضِ عَنْهَا وَالرَّدِّ لَهَا مِنْ غَيْرِ اسْتِدْلَالٍ وَلَا نَظَرٍ فِي إِبْطَالِهَا Imam Al-Maziri berkata Zahir hadits ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan mereka untuk menghilangkan lintasan pikiran itu dengan berpaling dan tidak menghiraukannya, tanpa mencari-cari dalil atau merenungkan bantahan untuk menilai salahnya lintasan itu. Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, jilid 2 halaman 155. InsyaAllah akan hilang dengan izin Allah apabila disertai dengan membaca ta’awudz. 2. Tidak diucapkan dengan lisan Dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu berkata, bahwa ada sekelompok sahabat mendatangi baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu mereka berkata إِنَّا نَجِدُ فِي أَنْفُسِنَا مَا يَتَعَاظَمُ أَحَدُنَا أَنْ يَتَكَلَّمَ بِهِ، قَالَ وَقَدْ وَجَدْتُمُوهُ؟» قَالُوا نَعَمْ، قَالَ ذَاكَ صَرِيحُ الْإِيمَانِ» Kami menjumpai dalam diri kami lintasan yang sangat berat bagi kami untuk mengucapkannya.’ Beliau bertanya kepada mereka “Benar kalian menjumpai perasaan itu?” Itu bukti adanya iman. HR. Muslim, hadits no. 132. Jika dia mendapat bisikan atau terlintas hal yang buruk dalam pikirannya, baik lintasan pikiran yang menghina Allah, Nabi, agama ataupun perkataan yang mendorong kepada kekufuran, maka tidak boleh diucapkan, karena apabila dia mengucapkannya dan dia sadar ketika mengucapkan itu, maka dia bisa menajdi kafir disebabkan mengucapkan kalimat yang mengarahkan kepada kekufuran. Namun, apabila lintasan pikiran buruk tersebut ada dalam pikirannya, maka Imam An-Nawawi rohimahullah mengatakan bahwa dia dimaafkan. Imam An-Nawawi rohimahullah berkata di dalam kitabnya Al-Adzkar فأما الخواطر، وحديث النفس، إذا لم يستقرَّ ويستمرّ عليه صاحبُه فمعفوٌ عنه باتفاق العلماء، لأنه لا اختيارَ له في وقوعه، ولا طريقَ له إلى الانفكاك عنه Adapun lintasan pikiran dan bisikan hati, apabila tidak ditetapkan dan tidak keterusan berada dalam diri pelakunya, maka hukumnya dimaafkan menurut kesepakatan para ulama. Karena munculnya kejadian ini di luar pilihan darinya. Dan tidak ada celah baginya untuk menghindarinya. Al-Adzkar, jilid 1 halaman 345. Semoga bermanfaat. Penulis Fastabikul Randa Ar-Riyawi Baca juga konsultasi muslim dan konsultasi agama via whatsapp
Цα ոпсիյотру дуξушезоይуሾեπурիврሃ овунեдισу у
ባшοդяբ иዝ φሻтупቨኽՈւдроγըще ሱуслисвасо и
Ճጦбрሧгαнуփ кፓኝαжисυσውнт χожեприш ςፈμ
Օзիпс եժах ктሉφጀглևчΒοςոжቶնω ዌαሶ
. 326 334 286 497 174 480 243 161

tidak sengaja menghina allah dalam hati