Di Madinah imam Syafi'I berguru kepada Imam Malik bin Anas untuk mendalami ilmu fiqih. Beliau saat berguru kepada Imam Malik mampu menghafal kitab Muwattha' hanya dalam 9 malam. Beliau juga meriwayatkan hadis dari Muhammad bin Syafi'I, Fudhail bin Iyadl, Sufyan bin Uyainah, dan lainnya.
Fiqih Imam Syafi'I adalah kombinasi antara ahli logika, yaitu golongaan Abu Hanifah dan fiqih ahli hadis yaitu golongan Malik. Pada setiap golongan ini terdapat jalan tersendiri dalam memahami, menalar, dan mengambil kesimpulan. Imam Ibnu Hazm baru belajar serius ilmu agama ketika berusia 26 tahun. Ada yang bertanya pada Ibnul Mubarak, "Sampai kapan engkau belajar?" Beliau menjawab, "Sampai mati insya Allah." Imam Syafi'i lebih dikenal sebagai salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam masalah hukum Islam (fikih), tetapi tidak seutuhnya karena alasan ini, yakni keterkaitan fikih dengan ilmu kedokteran dalam kasus-kasus tertentu, Imam Syafi'i menggeluti ilmu-ilmu medis. Nasihat Imam Syafii tentang Ilmu, Belajar, dan Kemuliaannya Wisnu Arto Subari | Humaniora MI/Sumaryanto Bronto. Santri mengikuti kegiatan belajar-mengajar di Pondok Pesantren Ulul Ilmi Cendekia, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau. IMAM Syafii merupakan salah satu ulama salaf terbesar panutan umat Islam di dunia.
Pengembaraan Imam Syafi'i dalam menuntut ilmu tidak bisa dianggap hal sepele. Di Makkah, beliau belajar fiqih kepada ahli hadits seperti Muslim bin Khalid al-Zanji (wafat 179 H) dan Sufyan bin Uyainah (wafat 198 H), di sana pula beliau telah menghafal kitab al-Muwaththa.Setelah itu, ia menuju Madinah dan belajar metode fiqih aliran tradisional kepada Imam Malik bin Anas yang dikenal sebagai
. 101 332 111 152 409 121 494 145

belajar ilmu fiqih imam syafi i